Halaman

Minggu, 09 Juni 2013

STRESS

A. Pengertian Stress
Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain.
Stress dapat mempengaruhi fisik, psikis mental dan emosi. Tetapi, stress dapat mempunyai dua efek yang berbeda, bisa negatif ataupun positit, tergantung bagaimana kuatnya individu tersebut menghadapi stress atau bagaimana individu tersebut mempersepsikan stress yang sedang dihadapinya.
Menurut Lazarus (1985) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja adalah:
Kondisi kerja yang kurang baik, seperti penerangan yang kurang baik, bising, terlalu dingin atau panas, dan polusi udara.
Beban pekerjaan yang berlebihan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Tugas yang berlebihan secara kuantitatif terjadi bila penyelesaian suatu pekerjaan dalam waktu yang singkat. Sedangkan tugas yang berlebihan secara kualitatif bila tuntutan pekerjaan lebih tinggi dari pada pengetahuan dan ketrampilan pekerja.
Desakan waktu. Desakan waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tidak cukup sehingga pekerjaan selesai pada waktu yang di tentukan.
Bahaya fisik, yang berupa kondisi kerja yang membahayakan, seperti membersihkan kaca jendela gedung bertingkat atau adanya lingkungan kerja yang membahayakan. Contohnya bekerja di tempat ketinggian dan pemakaian mesin-mesin pemotong.
Spesialisasi pekerjaan. Pada pekerjaan yang rutin dan sempit, para pekerja sulit untuk mempersepsikan pekerjaannya sehingga pekerjaan menjadi menarik dan tidak membosankan pekerja.
Pada penelitian yang dilakukan oleh NIOSH research (1998) penyebab stres kerja dapat dibagi dua yaitu yang berasal dari dalam individu dan dari luar individu antara lain:
Dari diri individu adalah usia, kondisi fisik dan faktor kepribadian, apakah kepribadian tipe A atau tipe B, pribadi ekstrovert atau introvert ayang secara keseluruhan dituangkan dalam lima faktor kepribadian (Big Five Factor Personality yang meliputi ektraversia, emotional stability, agrecables,dan operres to experience} dalam hal ini emotional stability berhubungan dengan mudah tidaknya seorang mengalami stres.
Faktor dari luar individu adalah lingkungan baik lingkungan keluarga maupun lingkungan kerja, cita-cita. Lingkungan mendorong kondisi kerja penuh dengan stres yang disebut stress kerja dan dapat langsung mempengaruhi keamanan pekerja dan kesehatan.
B. Faktor yang dapat menimbulkan stress :
a) Faktor lingkungan
Dimana perubahan yang terjadi secara tidak pasti dalam lingkungan organisasi dapat mempengaruhi tingakat stres dikalangan karyawan. Contohnya: keamanan dan keselamatan dalam lingkungan pekerjaan, perilaku manejer terhadap bawahan, kurangnya kebersamaan dalam lingkungan pekerjaan.
b) Faktor individual
Situasi atau kondisi yang mempengaruhi kehidupan secara individual seperti faktor ekonomi, keluarga dan kepribadian dari karyawan itu sendiri. Menurut Sarafino (1994), faktor–faktor yang mempengaruhi stres kerja adalah:
- Tuntutan kerja yang terlalu tinggi, seperti pekerjaan diluar kontrol pekerja yang harus dilakukan secara berulang dan terus menerus, evaluasi lampiran kerja oleh atasan.
- Perubahan tanggung jawab dalam kerja. Pekerjaan yang berkaitkan dengan tanggung jawab terhadap nyawa orang lain, seperti pekerjaan tenaga medis dimana memiliki beban yang tinggi terhadap nyawa orang lain sehingga menyebabkan kelelahan psikis dan akhirnya menimbulkan stres.
- Lingkungan fisik pekerjaan yang tidak nyaman.
- Hobi interpersonal yang tidak baik dalam lingkungan kerja.
- Promosi jabatan yang tidak adekuat.
- Kontol yang padat terhadap pekerjaan.

c) Kepribadian :
a. Introvert
Dari daralam diri individu itu sendiri. Misalkan mahasiswa yang diberikan tugas oleh dosen dengan tenggang waktu yang sangat sedikit maka mahasiswa yang memiliki kepribadian yang intovet ia cenderung mengurung diri untuk mengerjakan apa yang sudah menjdai tanggung jawabnya.
b. Ekstrovert
Berasal dari lingkungan baik fisik mapun sosial. Jika orang memiliki kepribadian extrovert maka ia cenderung akan menyalahkan lingkungan mempengaruhi / menjadi salah satu penyebabnya. Seorang mahasiswa yang mengetahui bahwa ia tidak bisa menjawab soal yang diberikan pada saat ujian. Maka ia akan menyalahkan orang-orang disektarnya misalkan saja kebisingan dikelas sehingga dia tidak bisa mengerjakannya atau dia akan menyalahkan dosen dengan mata kuliah tertentu karena belum menjelaskan materi yang akan diujikan.
c. Fleksibel (Tangguh)
Biasanya orang yang memiliki kepribadian yang fleksible ini sama saja orang yang mandiri, ia tidak pernah takut akan suatu tantangan baik besar atau pun kecil ia akan menghadapi karna ia tahu itu adalah suatu jalan yang harus dijalani jika ia ingin berhasil menaklukan tantangan itu. Misalkan, ada seorang kepala sekolah baru dimana ia ditempatkan diskolah yang kecil dan memiliki begitu banyak masalah baik dari guru,staf ataupun muridnya. Dan harus memikirkan bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di solah itu. Simtom-sintom stress pun ia dapatkan (seperti sering migren, mudah terpancing emosi bahkan bisa saja ia merasakan sakit padahal ketika ia pergi ke dokter ia tidak mengalami suatu penyakit). Namun orang yang memiliki kepribadian ini akan berusaha menempuh berbagai macam cara untuk memecahkanmasalah yang ia hadapi.

d. Overactivity
Bagi beberapa orang yang sedang mengalami stress mereka akan berprilaku tidak sebagai mana orang pada umumnya.
e. Kecakapan

C. Nilai Adaptasi Kebutuhan Sosialisasi, Adaptasidan internalisasi
Reaksi stress
Reaksi strss pada seseorang bisa saja flight atau fight. ketika seseorang mengalami strss dan menghasilkan reaksi flight biasanya dia akan cuek, lari dari masalah. Tapi hal ini berbanding terbalik dengan orang yang menghasilkan reaksi stress fight, justru ia akan bertahan dan menyelesaikan masalah yang sedang dialaminya.
D. Teknik Penenangan Pikiran
Meditasi : menenangkan pikiran
Autoganik
Neouro muscular
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor- faktor yang menyebabkan stres kerja dibagi menjadi dua bagian yaitu:
Faktor internal antara lain faktor individu. Faktor individu seperti keluarga, ekonomi, kepribadian.
Faktor eksternal antara lain faktor lingkungan dan organisasi. Faktor lingkungan berupa keamanan dan keselamatan dalam lingkungan pekerjaan, perilaku manejer terhadap bawahan, kurangnya kebersamaan dalam lingkungan pekerjaan. Faktor organisasional seperti tuntutan tugas yang berlebihan, tekanan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam kurung waktu tertentu.

Daftar Pustaka
http://www.psychologymania.com/2012/12/faktor-faktor-penyebab-stres-kerja.html