“Salahkah jika aku menantimu” mungkin semua itu hanya sebuah kebodohan semata, hari demi hari ku menanti jawabanmu. Hanya penantian ini takkan pernah berujung sampai kapanpun. Biar aku yang menanti, biar aku yang terluka. Semua omong kosong dan semua kebohongan yang buatku merasa semua ini menyiksaku. Tapi aku yakin, jika dia mencintaiku apa salahnya jika aku menantinya hingga ujung waktuku walau ku tak bisa bersamanya. Cinta bagiku sangat berharga, aku tak bisa hidup tanpanya, apa semua orang mencintai hanya memikirkan keegoisannya saja. Aku masih disini menantimu hingga ujung waktuku, hingga ku tak sanggup bernafas lagi dengan semua kenanganmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar