Jumat, 02 November 2012

Dampak Positif dan Negatif Facebook dan Tweeter bagi Anak


Dampak positif:

- Anak dan remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan
teknis dan sosial yang sangat dibutuhkan di era digital seperti
sekarang ini. Mereka akan belajar bagaimana cara beradaptasi,
bersosialisasidengan publik dan mengelola jaringan pertemanan.
- Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs jejaring sosial,
anak menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh
dunia, meski sebagian besar di antaranya tidak pernah mereka
temui secara langsung.
- Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar
mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai
secara online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima 
umpan balik satu sama lain.
-  Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih
bersahabat, perhatian dan empati. Misalnya memberikan
perhatian saat ada teman mereka yang berulang tahun, 
mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga 
hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.

Dampak Negatif:

- Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia
nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika 
anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya, maka 
pengetahuan tentang seluk-beluk berkomunikasi di kehidupan 
nyata, seperti bahasa tubuh dannada suara – menjadi berkurang.
- Situs jejaring sosial akanmembuat anak dan remaja lebih 
mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan 
lingkungan di sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan 
waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi 
kurang berempatidi dunia nyata.
- Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja rentan terhadap 
sensasi.
- Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di 
situs jejaring sosial. Hal ini akanmembuat mereka semakinsulit 
untuk membedakan antara berkomunikasi di situs jejaring sosial 
dan di dunia nyata. Hal ini tentunya akan mempengaruhi 
keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal ejaan dan tata 
bahasa.
- Situs jejaring sosial adalah lahan subur bagi predator untuk 
melakukan kejahatan. Kitatidak akan pernah tahu apakah 
seseorang yang baru dikenal anak kita di internet, menggunakan 
jati diri yang sesungguhnya.


Halaman