Rabu, 12 Maret 2014

Konseling VS psikotrapi

Perbedaan antara konseling dengan psikotrapi:

Adanya pengertian & konsep yang tumpang tindih antara psikoterapi & konseling yang sulit dihindari, maka dewasa ini kedua istilah ini seringkali muncul bersama.
Namun secara umum, persamaan & perbedaannya dapat dilihat sebagai berikut :

Persamaan :
- dasar : teori, metode & data ilmiah yang telah dikaji secara empirik (observasi, wawancara, test, teori2)
- teknik2 ilmiah : pembicaraan, latihan2
- aturan : biaya, waktu, tempat, alat2,

Perbedaan

Konseling Psikoterapi
< intensif > intensif
Preventif Kuratif / reapartif
Fokus : edukasi, vocational, perkembangan Fokus : remedial
Setting : sekolah, industri, social work, Setting : rumah sakit, klinik, praktek pribadi,
Jumlah intervensi < Jumlah intervensi >
supportive rekonstructive
Penekanan “normal”
/ masalah ringan Penekanan “disfungsi” / masalah berat
Short term Long term

Corsini :
Teknik2 / proses2 secara kualitatif sama, tetapi secara kuantitatif berbeda
Persentase waktu yang digunakan oleh konselor & psikoterapis dalam aktivitas profesionalnya :

Proses Konseling (%) Psikoterapi (%)

listening 20 60
questioning 15 10
evaluating 5 5
interpreting 1 3
supporting 5 10
explaining 15 5
informing 20 3
advising 10 3
ordering 9 1
Tahap-tahap psikoterapi :
1. Wawancara awal
- dikemukakan apa yang akan terjadi selama terapi berlangsung, aturan2, yang akan dilakukan terapi & diharapkan dari klien, kontrak terapeutik (tujuan, harapan, kapan, dimana, lama, keterbatasan, dll)
- akan diketahui apa yang menjadi masalah klien – rapport, klien menceritakan masalah (ada komitmen untuk mengkomunikasikan), terapis & klien bekerjasama
2. Proses terapi
- mengkaji pengalaman klien, hubungan terapis & klien, pengenalan – penjelasan – pengartian perasaan & pengalaman klien
3. Pengertian ke tindakan
- terapis bersama klien mengkaji & mendiskusikan apa yang telah dipelajari klien selama terapi berlangsung, penngetahuan klien akan aplikasinya nanti di perilaku & kehidupan sehari-hari
4. Mengakhiri terapi
- terapi dapat berakhir jika tujuan telah tercapai, klien tidak melanjutkan lagi, atau terapis tidak dapat lagi menolong kliennya (merujuk ke ahli lain)
- beberapa pertemuan sebelum terapi berakhir klien diberitahu  klien disiapkan untuk menjadi lebih mandiri menghadapi lingkungannya nanti


Keterampilan Terapis :
meliputi keterapilan dalam komunikasi verbal & non verbal
1. Komunikasi verbal
bahasa yang baik & dimengerti oleh klien
2. Komunikasi non verbal
- adanya kepekaan terapis dalam menggunakan ekspresi wajah, gerak tangan, ekspresi tubuh, nada suara
- terapis mampu & tepat dalam mengartikan komunikasi non verbal klien

Komunikasi non verbal :
- dalam menggunakan waktu
: cepat/lambat menjawab, jumlah waktu yang digunakan, tergesa2/tidak dll
- dengan menggunakan tubuh
: kontak mata, ekspresi wajah, postur, gerakan2 dll
- melalui suara : nada, kecepatan dll
- melalui penggunaan lingkungan
: jarak, pakaian, posisi di ruang, dlL
Penggolongan psikoterapi - 3 kelompok utama :
1. supportive therapy
2. reeducative therapy
3. reconstructive therapy


Daftar pustaka:

1. Kaplan H.I. & Sadock BJ Psychotherapies, in Comprehensive Textbook of Psychiatry, Chapter 31, Eight Edition, Vol.2, William & Wilkins, Baltimore, 2004, 1767-70.
2. Gabbard G.O. Individual Psychotherapy, in Psychodynamic Psychiatry Clinical Practice - The DSM - IV Edition, American Psychiatric Press, 2000, 91-5.
3. Lubis DB & Elvira SD. Penuntun Wawancara Psikodinamik dan Psikoterapi. Balai Penerbit FKUI, 2005: 10-12
4. Elvira SD. Kumpulan Makalah Psikoterapi, Balai Penerbit FKUI, 2005: 5,7, 9.
5. Gabbard GO. Long-Term Dynamic Psychotherapy, American Psychiatric Press, 2004, 91-5.
6. Jackson SW. The Listening Healer in the History of Psychological Healing. Am J of Psychiatry: Dec. 1992
7. Green B. Psychotherapy, in Problem-based Psychiatry, Churchill Livingstone, Medical Division of Pearson Professional Ltd., 1996, 140-3.
8. Wolberg L.R. What is Psychotherapy? in The Technique os Psychotherapy, Part One, Grune & Stratton, New York, San Fransisco, London,1977, 3-4, 15-6
9. Lubis D.B. Wawancara Psikiatrik, dalam Pengantar Psikiatri Klinik, Balai Penerbit FKUI, 1989, 58-9, 97, 106, 112.
10. Janis I.L. Problems of Short-term Counseling, in Short-term Counseling, Yale University Press, New Haven and London, 1983, 8-10.
11. Karasu T.B. Psychotherapies: An Overview, American J. Psychiatry, 134 : 8, 1977, 857- 8.
12. Weissman M.M. & Markowitz, J.C., Interpersonal Psychotherapy, Current status, Arch. Gen. Psychiatry, 51, 1994, 599 - 601.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman