Psikologi
kognitif merupakan cabang ilmu psikologi yang mempelajari proses mental yang
terjadi pada saat penyimpanan kembali dari ingatan (moryan, 19975). Menurut
solso (1991) psikologi kognitif madalah study terhadap proses-proses yang
melandasi dinamika mental tentang jiwa yang berfikir. Tujuan mempelajari
psikologi kognitf yaitu manusia memiliki alat yang impresif dan selalu
digunakan setiap menit, dalam kognisi merupakan satu bagian utama dalam studi
mengenai psikologi manusia,menggunakan pendekatan psikologi kognitis telah
berpengaruh secara luas pada bidang psikologi lain.
Ada beberapa lingkup psikologi
kogntif (area-area penelitian utama
dalam psikologi kognitif) yaitu :
-
Neuro sains kognitif
Untuk melihat proses-proses mekanikal dan kimiawi
-
Sensasi atau persepsi
Untuk mendeteksi dan menginterperetasi sementara
-
Pengenalan pola
Untuk menginterpretasi pola
-
Atensi
Sebuah proses dalam memilah-milah informasi dalam
kognisi
-
Kesadaran
-
Memori
-
Representasi pengetahuan
-
Pencitraan
-
Bahasa
-
Berfikir dan formasi konsep
-
Perkembangan kognitif
-
Kecerdasaan manusia dan kecerdasan
buatan
Di
psikologi kognitif terdapat pemrosesan manusia yag merupakan bagian dari
perspektif kognitif dalam membahas cara manusia berfikir. Dimana pemrosesan
manusia berasal dari informasi dapat diperoleh melalui panca indera yang
kemudian diolah (input) serta disimpan dalam storage dan dipanggil kembali
(output).
Asumsi
Dalam Pemrosesan informasi yaitu:
Kognisi
dapat dipahami dengan menganalisa ke dalam serangkaian tahapan
Respon
yang dilakukan dinilai sebagai hasil dari serangkaian tahap dan operasi
Masing-masing
tahap akan menerima informasi dari tahap sebelumnya dan melakukan fungsi
khasnya
Proses
pembentukan ingatan bermula ketika kita memperoleh informasi melalui panca
indera (sensory register) yang kemudian diteruskan, diolah dan masuk kedalam
short term memory, dalam short term memory terdapat proses rehearsal
(pemanggilan kembali secara spontan) dan elaborative (secara bertahap tersusun
atau detail dari objek yang mempunyai kesamaan dengan objek yang disimpan di
dalam long term memory), setelah informasi atau objek di simpan di STM maka
akan akan muncul rehearsal (bercampur dengan pengalaman atau kesamaan yang akan
menghasilkan output) di LTM.
Menurut
Aristoteles
Pengetahuan ada di jantung, sedangkan
menurut Plato Pengetahuan tersimpan di otak. Penelitian Psikologi Kognitif yaitu :
1. Eksperimen
laboratorium
2. Riset
korelasional
3. Laporan
Diri
4. Studi
Kasus
5. Observasi
Naturalistik
6. Simulasi
Komputer dan Intelegensi Buatan
Otak
komputasional (computational brain), untuk mempersepsikan informasi mengenai
lingkungannya, memahami dunianya, dan memproses informasi. Otak adalah pusat
dari seluruh proses tersebut, karena otak mengolah, dan memakai informasi yang
diterima dari sitem syaraf perifer. Sistem tersebut tersusun dari saraf-saraf
yang terletak di luar sumsung tulang belakang atau otak dan terlibat dalam
sensasi dan persepsi.
Persepsi
dalam psikologi kognitif merupakan proses dasar atau tahap paling awal dari serangkaian
pemrosesan informasi, termasuk fenomena kognitif tahap lanjut, munculnya
pengaruh terhadap deteksi sinyal, pengetahuan dalam memori yang abstrak.
Sensasi adalah suatu proses pendeteksian awal hadirnya stimulus (energi fisik)
dari dunia sekeliling individu, ketika sensasi masuk kedalam panca indera maka
menimbulkan sebuah persepsi dengan menggunakan pengetahuan sebelumnya dan
pengeluaran output nya secara cepat. Persepsi adalah suatu proses menginterpretasikan
atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui penginderaan (sensasi). Persepsi menggunakan pengetahuan terdahulu untuk
mengumpulkan & menginterpretasikan stimulus yang ditangkap oleh indera.
Persepsi tidak sepenuhnya ditentukan oleh stimulus eksternalà
motivasi dan emosi à persepsi visual. Contoh dari persepsi
stimulus à
sensori registeràSTMàLTM. Proses
masuknya stimulus melalui sensori rgister disebut dengan sensasi.
Penglihatan Adalah pendeteksian sebuah bagian kecil gelombang
elektromagnetik (yang disebut ‘cahaya’). Berkas cahaya memasuki mata melalui
kornea & lensa àmengarahkan berkas citra (dari objek yang dilihat)
ke retina. Salah satu kesalahan dalam persepsi yaitu ilusi, ilusi adalah perolehan kesan yang salah mengenai fakta-fakta objektif yang
disajikan oleh panca indera. Ilusi
juga suatu proses dimana panca indera mendapat stimulus yang menghasilkan
persepsi, namun persepsi itu ditangkapnya tidak secara utuh, sebelum proses
persepsi dari panca indera masuk ke LTM secara detail dan utuh. Ilusi juga dipengaruhi
oleh faktor eksternal yang di tangkap oleh panca indera tetatpi tidak secara
utuh.
Predisposisi sensori otak adalah proses sensorik dan
perceptual yang diungkap oleh studi-studi yang mempelajari susunan fisik sistem
sensorik dan otak manusia. Sistem
sensorik tersusun oleh reseptor-reseptor dan neuron-neuron penghubung ke lima
indera. Proses perseptual merupaka pendeteksi dan penginterpretasi
sinyal-sinyal sensorik ditentukan oleh energy stimulus yang dideteksi oleh
sistem-sstem sensorik dan oleh otak dan hasil pemrosesanya disimpan di memori
dalam bentuk pengetahuan (knowledge), yang digunakan kelak dalam suatu kejadian
nyata. Jumlah informasi yang dapat dipahami dalam periode pemaparan yang
singkat disebut dengan rentang perseptual. Kita mengetahui bahwa dunia ini
dipenuhi oleh stimuli, dan sejumlah besar stimuli berada dalam jangkauan
pendeteksian sistem sensorik, oleh karena itu untuk membedakan antara
penyimpanan sesorik praperseptual (perceptual sensory storage) dan memri jangka
pendek (short term memory), dimana penyimpanan sensorik itu mampu mengambil
keputusan dengan cepat bedasarkan pemaparan singkat terhadap suatu kejadian.
Penyimpanan ikhonik, Neisser(1967) menamai kemampan
kesan-kesan visual untuk menetap selama jangka waktu singkat (sehingga dapat
diproses lebih lanjut) sebagai memori ikhonik. Memori menyiratkan adanya coding
dan storage informasi, yang melibatkan proses-proses kognitif tingkat tinggi.
Memori ikhonik melibatkan penyimpanan, penemuan-penemuan terbaru menunjukan
bahwa memori ikhonik terpisah dari proses-proses kognitif tingkat tinggi
seperti atensi. Penyimpanan ikhonik hanya menyerupai semacam arsip foto tentang
medan penglihatan dan berasal dari diri individu. Setiap arsip hanya bertahan
satu detik. Neisser(1967) menyebutkan memori ekhonik, penyimpanan ekhonik
menyerupai penyimpanan ikhonik dalam hal informasi sensorik mentah disimpan
dalam ruang penyimpanan (agar informasi tersebut dapat diolah lebih lanjut),
jangka waktu penyimpanan sangat singkat. Seperti penyimpanan ikhonik, yang
berfungsi menyediakan waktu tambahan untuk mengamati stimuli yang menghilang
dari penglihatan, penyimpanan ekhonik memberikan waktu tambahan untuk memdengarkan
pesan. Kegunaannya penyimppanan ekhonik menjadi jelad apabila kita
mempertimbangkan kerumitan proses dalam memahami sebuah pembicaraan sederhana.
Deteksi
& interpretasi, terhadap
realitas ditentukan oleh :
-
Besarnya
stimulus energi yang dirasakan individu
-
Pengetahuan
yang telah diperoleh dari pengalaman tertentu
Informasi yang disimpan dalam memori Æ representasi
mental (perwujudan) abstrak dari realitas
Aspek dalam Persepsi
-
Data Driven System
Aspek yang berupa stimulus dari luar
-
Conceptualy Driven System
Aspek
yang berupa sitimulus internal
Keduanya
terjadi secara bersamaan.
Proses
transduksi adalah Proses dimana perubahan energi/sinyal dari stimulus menjadi
energi neural, Pengalaman dapat disadari oleh individu, dan Proses transduksi
mempunyai ukuran tertentu.
Ambang penginderaan
(sensory threshold) tidak mutlak, karena ditentukan oleh dipengaruhi oleh berbagai faktor:
¢ Kekuatan
sinyal stimulus
¢ Konsekuensi
¢ Norma
¢ Harapan
¢ Proses
keputusan
¢ Sifat-sifat
stimulus
Rekognisi pola
Pola adalah komposisi yang kompleks dari sebuah
stimulus yang ditangkap oleh indera dan dapat dikenali sebagai suatu kelompok
objek. Rekognisi adalah Proses transformasi & mengorganisasikan
informasi yang masih kasar sehingga memiliki makna (arti) tertentu. jadi rekognisi pola merupakan proses pengenalan
kembali terhadap pola yang pernah dikenal.
Ada
dua aspek dalam rekognisi pola :
-
Data Driven
System
Pemrosesan informasi
dimulai dengan datangnya data penginderaan
-
Conceptualy
Driven System
Pemrosesan
informasi dimulai dengan pembentukan konsep atau harapan individu tentang
informasi yang mungkin dijumpainya
Pengenalan
visual itu focus pada Proses yang
menjembatani proses deteksi sinyal penginderaan yang sederhana, dan persepsi
terhadap pola-pola yang kompleks.
Pendekatan
Psikologi Gestalt
u Merupakan
teori awal dalam konteks pengenalan pola
Individu
manusia merasakan stimulus secara keseluruhan, bagian bagian tertentu tidak
memiliki arti ketika tidak terorganisasi dengan bagian lainnya sehingga
membentuk sebuah konsep keseluruhan.
u Beberapa
hukum psikologi gestalt:
u Proximity
Objek yang
berdekatan akan dipersepsikan sebagai objek yang koheren.
u Similarity
Sebuah stimulus
yang terlihat sama akan di persepsikan menjadi suatu bagian yang sama.
u Closure
Untuk
sebuah stimulus yang cenderung menutup akan membentuk kesan totalitas
tersendiri.
u Continuity
Terjadi
ketika indera penglihatan dipaksa unruk bergerak melalui sebuah objek dan terus
melanjutkan objek tersebut.
u Common
fate
Sebuah
stimulus yang bergerak kearah yang sama dipersepsikan kedalam kelompok yang
sama.
u Simplicity
Setiap
stimulus dipandang sesederhana mungkin serta pengorganisasian yang sederhana. Dikombinasikan
dengan pengalaman yang sederhana.
Perspektif kanonik
Merupakan
perluasan ide dari para ahli gestalt. Merupakan pandangan objek paling
baik dalam melakukan sebuah interpretasi. Mengembangkan ingatan permanen atas
pandangan yang paling mewakili dari sebuah setimulus.
Tujuan
:
Cara
pandang memberikan informasi tambahan terhadap sebuah stimulus
Melalui
pengalaman dengan sebuah stimulus dapat mengembangkan pengalaman yang mana yang
paling representative
Mempersepsikan
sebuah bentuk
Berfikir
ekonomis
Pemrosesan Bottom-up & Top down
Bottom-Up adalah pengenalan bagian-bagian menjadi dasar dari pengenalan terhadap keseluruhan. Top-Down adalah hipotesis terhadap keseluruhan
yang menjadi dasar untuk mengidentifikasi & merekognisi bagian-bagian.
Feature analiysis
Pengenalan
objek merupakan pemrosesan informasi tingkat tinggi yang didahului dengan
fitur-fitur yang lebih sederhana.
Tamplate matching
Ada beberapa template yang di dalam
memori dan untuk mengenali rangsangan masuk, membandingkan ke template
dalam memori sampai kecocokan ditemukan. Kelemahan dari tamplate
matching ini tidak bisa menjelaskan secara fleksibel dari sistem pengenalan pola.
Prototype matching
Membentuk tamplate yang spesifik atau bahkan
membentuk fitur-fitur berbagai macam pola yang harus kita identifikasikan, kita
menyimpan sejumlah jenis pola-pola abstraksi dalam memori dan abstraksi
tersebut berperan sebagai suatu prototype. Sebuah pola yang diindera
selanjutnya akan dibandingkan dengan prototype dalam memori, dan jika terdapat
kesamaan antara keduanya, pola tersebut akan dikenali.
Pandemonium
Menggambarkan bagaimana terjadinya proses rekognisi
(pengenalan kembali) atas pola-pola yang diindera oleh manusia. Metode
dalam rekognisi pola (pattern recognition) yang menggunakan analisis tampang (feature analysis). Mengimajinasikan serangkaian demon
(hantu) yang berperan menganalisis
pola-pola yang diindera.
JENIS-JENIS DEMON & TUGASNYA
1.
Image Demon (ID)
Memiliki tugas yang paling sederhana, yaitu mencatat gambaran
atau citra (image) sinyal eksternal.
2.
Feature Demon (FD)
Bertugas menganalisa. Masing-masing demon melihat ciri-ciri
khusus pada pola, yaitu adanya garis-garis tertentu (misalnya: sudut, garis
vertikal, garis horizontal, kurva).
3.
Cognitive Demon (CD)
Bertugas mengamati respon-respon dari feature demon (FD),
bertanggung jawab mengenali pola. Setiap cognitive demon digunakan untuk
mengenali satu pola (misalnya : satu CD mengenali A; satu CD mengenali B; dll).
Bila suatu CD menemukan tampang (feature) yang cocok, maka demon tersebut
berteriak. Bila demon lain menemukan kecocokan tampang (feature) yang lain,
maka teriakan-teriakan menjadi lebih keras.
4.
Decision Demon (DD)
Bertugas mendengarkan hasil pandemonium dari cognitive
demon (CD), lalu decision demon(DD) memilih teriakan CD yang
berteriak paling keras sebagai pola yang paling besar kemungkinan terjadinya.
Pentingnya konteks
Konteks adalah situasi keseluruhan atau
tempat
melekatnya (yang melatarbelakangi) sebuah pengalaman atau peristiwa.
Informasi
yang termuat di dalam sinyal Interpretasi terhadap data
penginderaan à
Pengetahuan mengenai kemungkinan-kemungkinan yang ada pada sinyal à informasi extra
àBerasal dari konteks
peristiwa-peristiwa yang diindera.
Petunjuk kontekstual dapat meningkatkan rekognisi, kemampuan persepsi
manusia lebih tinggi & lebih fleksibel.
Peran Konteks :
§ Memberikan aturan-aturan penyusunan persepsi
§ Membantu memprediksi
§ Memberikan interpretasi rasional terhadap hal-hal yang dipersepsi
Attensi adalah pemusatan pikiran dalam bentuk yang
jernih dan gambling terhadap sejumlah objek/ sekelompok pikiran. Merupakan
tingkat kesiagaan individu pada saat menerima stimulus baik internal atau
internal. Kesadaran berfungsi untuk mengortrol keputusan, mengarahkan dan
mengendalikan tindakan serta penyesuaian perilaku. Kesadaran juga perasaan tentang
apa yang disadari maupun isinya, yang bisa digunakan untuk membentuk atensi
yang selektif.
3 jenis model kesadaran
Kesadaran
anoetic: kesadaran yang berkaitan dengan ingatan tentang bagaimana sesuati
dilakukan, proses kesadaran ini melibatkan fungsi memori prosedural.
Kesadaran
neotic: kesadaran yang berkaitan dengan ingatan seseorang tentang pengetahuan
yang ada disekeliling individu tersebut, proses kesadaran ini melibatkan memori
simantik
Kesadaran
autoneotic: mencakup kesadaran tentang ingatan kejadian yang dialami secara
pribadi
Tujuan
Atensi :
Membantu
menyesuaikan diri dengan konteks
Memberikan
pemahaman kontinuitas terhadap pemahaman.
Mengontrol
perilaku yang akan dilakukan
Ada
2 proses dalam atensi :
-
Proses selektif
Kontrol
kesadaran menjadi syarat untuk melakukan proses antensi yang selektif. Muncul
secara berurutan dan bertahap.
-
Proses otomatis
Memerlukan
sidikit kontrol kesadaran. Walau tanpa ada campur tangan alam sadar proses ini
dilakukan secara sadar. Merupakan proses yang didalamnya terjadi perubahan
prosedur tindakan yang berubah dari yang disadari menjadi relatif otomatis. Dalam
pemrosesan otomatis atau terkontrol terdapat kesalahan-kesalahan manusiawi dan
diklasifikasikan menjadi 2 hal yaitu dan
slips & mistaken. Mistakes (kekeliruan) adalah kesalahan memilih
suatu sasaran atau cara untuk mencapainya. biasanya melibatkan proses
terkontrol yang disengaja. Slips (kealpaan) adalah kesalahan melakukancara yang
dimaksudkan untuk sebuah tujuan. Hal seperti ini biasanya terjadi pada proses
otomatis.
Memori manusia
Memori adalah penyimpanan informasi yang dipelajari
untuk pemanggilan dan penggunaan di masa yang akan datang, juga kemampuan/proses
yang dimiliki manusia untuk memperoleh informasi (encode), menyimpan
informasi(store), memelihara (retain) dan memanggil kembali informasi dan
pengalaman masa lalu dari otak (retrieval).
●
Tiga proses utama yang termasuk ke dalam
memori manusia adalah encoding, storage, retrieval.
●
Engram atau memory trace → respon dari
stimulus eksternal. Suatu hipotesis mengenai perubahan biokimiawi yang terjadi
pada saraf di otak.
●
Consolidation → bagian dari encoding
atau proses penyimpanan (storage) → proses yang terpisah sesuai keinginannya
●
encoding (proses
di mana informasi diubah bentuknya menjadi sesuatu yang mudah diingat). Salah
satu contoh konkret proses encoding adalah ketika kita melakukan chunking,
seperti ketika kita mengingat nomor telepon, di mana kita akan berusaha
membagi-bagi sederetan angka itu menjadi beberapa potongan yang lebih mudah
diingat.
Storage / penyimpanan → kurang lebih merupakan
proses yang pasif dalam memelihara informasi → sensory memory, STM, LTM. Tahapan
yang berbeda → Filter → Banyaknya informasi yang masuk setiap hari → overload
dan waras. LTM tidak hanya disimpan dalam satu bagian di otak → seluruh bagian
cortex → kelompok neuron yang berkumpul bersama membentuk suatu pola seperti pengalaman
aslinya→setiap komponen memori disimpan di area otak yang sesuai cth. Kelompok
saraf/neuron di visual cortex menyimpan penglihatan, saraf di amygdala
menyimpan hal yang berhubungan dengan emosi dsb. Proses retrieval, yaitu
proses mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan tersebut. Proses retrieval
ini bisa berupa:
●
Recognition:
Mengenali suatu stimulus yang sudah pernah dialami sebelumnya. Misalnya dalam
soal pilihan berganda,
●
Recall:
Mengingat kembali informasi yang pernah disimpan di masa yang lalu. Misalnya
ketika saksi mata diminta menceritakan kembali apa yang terjadi di lokasi
kecelakaan, maka saksi tersebut harus melakukan proses recall.
●
Retrieval
bisa dibantu dengan adanya cue, yaitu informasi yang berhubungan dengan
apa yang tersimpan di Memori Jangka Panjang.
Terkadang kita merasa sudah hampir bisa menyebutkan
sesuatu dari ingatan kita namun tetap tidak bisa; fenomena ini disebut tip
of the tounge.
Teori lupa
Ketidakmampuan sementara atau tetap dalam mencari
atau menemukan informasi yang sebelumnya sudah disimpan di otak.
●
Decay → muncul di sensory memory dan STM →
tidak semua informasi di proses/disimpan, banyak informasi yang tidak dikenali/
diulang akhirnya hilang
●
Interference → terhalangnya mempelajari
informasi baru karena informasi lain yang dipelajari sebelumnya atau
sesudahnya. Dua tipe interference
–
Proaktif interference → informasi
sebelumnya menghalangi informasi baru
–
Retroaktif interference → informasi baru
menghalangi informasi sebelumnya
●
Retrieval- Based Forgetting → Ingatan di
LTM tidak bisa di akses atau di ingat dengan baik, tetapi jika diberikan waktu
atau cue, ada kemungkinan dapat diingat kembali
●
Storage-Based Forgetting → Ingatan di
LTM, sudah tidak dapat dipanggil kembali karena sudah berubah
●
Motivated Forgetting → Dengan sengaja
memblokir informasi atau Repress
sangat bermanfaaat
BalasHapushttp://http%3A%2F%2Fblog.binadarma.ac.id%2Fbabeyudi.wordpress.com