Rabu, 24 Desember 2014

Psikologi Kognitif

Psikologi kognitif merupakan cabang ilmu psikologi yang mempelajari proses mental yang terjadi pada saat penyimpanan kembali dari ingatan (moryan, 19975). Menurut solso (1991) psikologi kognitif madalah study terhadap proses-proses yang melandasi dinamika mental tentang jiwa yang berfikir. Tujuan mempelajari psikologi kognitf yaitu manusia memiliki alat yang impresif dan selalu digunakan setiap menit, dalam kognisi merupakan satu bagian utama dalam studi mengenai psikologi manusia,menggunakan pendekatan psikologi kognitis telah berpengaruh secara luas pada bidang psikologi lain.
            Ada beberapa lingkup psikologi kogntif  (area-area penelitian utama dalam psikologi kognitif) yaitu :
-          Neuro sains kognitif
Untuk melihat proses-proses mekanikal dan kimiawi
-          Sensasi atau persepsi
Untuk mendeteksi dan menginterperetasi sementara
-          Pengenalan pola
Untuk menginterpretasi pola
-          Atensi
Sebuah proses dalam memilah-milah informasi dalam kognisi
-          Kesadaran
-          Memori
-          Representasi pengetahuan
-          Pencitraan
-          Bahasa
-          Berfikir dan formasi konsep
-          Perkembangan kognitif
-          Kecerdasaan manusia dan kecerdasan buatan
Di psikologi kognitif terdapat pemrosesan manusia yag merupakan bagian dari perspektif kognitif dalam membahas cara manusia berfikir. Dimana pemrosesan manusia berasal dari informasi dapat diperoleh melalui panca indera yang kemudian diolah (input) serta disimpan dalam storage dan dipanggil kembali (output).
Asumsi Dalam Pemrosesan informasi yaitu:
ž  Kognisi dapat dipahami dengan menganalisa ke dalam serangkaian tahapan
ž  Respon yang dilakukan dinilai sebagai hasil dari serangkaian tahap dan operasi
ž  Masing-masing tahap akan menerima informasi dari tahap sebelumnya dan melakukan fungsi khasnya
Proses pembentukan ingatan bermula ketika kita memperoleh informasi melalui panca indera (sensory register) yang kemudian diteruskan, diolah dan masuk kedalam short term memory, dalam short term memory terdapat proses rehearsal (pemanggilan kembali secara spontan) dan elaborative (secara bertahap tersusun atau detail dari objek yang mempunyai kesamaan dengan objek yang disimpan di dalam long term memory), setelah informasi atau objek di simpan di STM maka akan akan muncul rehearsal (bercampur dengan pengalaman atau kesamaan yang akan menghasilkan output) di LTM.
Menurut Aristoteles Pengetahuan ada  di jantung, sedangkan menurut Plato Pengetahuan tersimpan di otak. Penelitian Psikologi Kognitif yaitu :
1.      Eksperimen laboratorium
2.      Riset korelasional
3.      Laporan Diri
4.      Studi Kasus
5.      Observasi Naturalistik
6.      Simulasi Komputer dan Intelegensi Buatan
Otak komputasional (computational brain), untuk mempersepsikan informasi mengenai lingkungannya, memahami dunianya, dan memproses informasi. Otak adalah pusat dari seluruh proses tersebut, karena otak mengolah, dan memakai informasi yang diterima dari sitem syaraf perifer. Sistem tersebut tersusun dari saraf-saraf yang terletak di luar sumsung tulang belakang atau otak dan terlibat dalam sensasi dan persepsi.
Persepsi dalam psikologi kognitif merupakan proses dasar atau tahap paling awal dari serangkaian pemrosesan informasi, termasuk fenomena kognitif tahap lanjut, munculnya pengaruh terhadap deteksi sinyal, pengetahuan dalam memori yang abstrak. Sensasi adalah suatu proses pendeteksian awal hadirnya stimulus (energi fisik) dari dunia sekeliling individu, ketika sensasi masuk kedalam panca indera maka menimbulkan sebuah persepsi dengan menggunakan pengetahuan sebelumnya dan pengeluaran output nya secara cepat. Persepsi adalah suatu proses menginterpretasikan atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui penginderaan (sensasi). Persepsi menggunakan pengetahuan terdahulu untuk mengumpulkan & menginterpretasikan stimulus yang ditangkap oleh indera. Persepsi tidak sepenuhnya ditentukan oleh stimulus eksternalà motivasi dan emosi à persepsi visual. Contoh dari persepsi stimulus à sensori registeràSTMàLTM. Proses masuknya stimulus melalui sensori rgister disebut dengan sensasi.
Penglihatan Adalah pendeteksian sebuah bagian kecil gelombang elektromagnetik (yang disebut ‘cahaya’). Berkas cahaya memasuki mata melalui kornea & lensa àmengarahkan berkas citra (dari objek yang dilihat) ke retina. Salah satu kesalahan dalam persepsi yaitu ilusi, ilusi adalah perolehan kesan yang salah mengenai fakta-fakta objektif yang disajikan oleh panca indera. Ilusi juga suatu proses dimana panca indera mendapat stimulus yang menghasilkan persepsi, namun persepsi itu ditangkapnya tidak secara utuh, sebelum proses persepsi dari panca indera masuk ke LTM secara detail dan utuh. Ilusi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yang di tangkap oleh panca indera tetatpi tidak secara utuh.
Predisposisi sensori otak adalah proses sensorik dan perceptual yang diungkap oleh studi-studi yang mempelajari susunan fisik sistem sensorik dan otak manusia.  Sistem sensorik tersusun oleh reseptor-reseptor dan neuron-neuron penghubung ke lima indera. Proses perseptual merupaka pendeteksi dan penginterpretasi sinyal-sinyal sensorik ditentukan oleh energy stimulus yang dideteksi oleh sistem-sstem sensorik dan oleh otak dan hasil pemrosesanya disimpan di memori dalam bentuk pengetahuan (knowledge), yang digunakan kelak dalam suatu kejadian nyata. Jumlah informasi yang dapat dipahami dalam periode pemaparan yang singkat disebut dengan rentang perseptual. Kita mengetahui bahwa dunia ini dipenuhi oleh stimuli, dan sejumlah besar stimuli berada dalam jangkauan pendeteksian sistem sensorik, oleh karena itu untuk membedakan antara penyimpanan sesorik praperseptual (perceptual sensory storage) dan memri jangka pendek (short term memory), dimana penyimpanan sensorik itu mampu mengambil keputusan dengan cepat bedasarkan pemaparan singkat terhadap suatu kejadian.
Penyimpanan ikhonik, Neisser(1967) menamai kemampan kesan-kesan visual untuk menetap selama jangka waktu singkat (sehingga dapat diproses lebih lanjut) sebagai memori ikhonik. Memori menyiratkan adanya coding dan storage informasi, yang melibatkan proses-proses kognitif tingkat tinggi. Memori ikhonik melibatkan penyimpanan, penemuan-penemuan terbaru menunjukan bahwa memori ikhonik terpisah dari proses-proses kognitif tingkat tinggi seperti atensi. Penyimpanan ikhonik hanya menyerupai semacam arsip foto tentang medan penglihatan dan berasal dari diri individu. Setiap arsip hanya bertahan satu detik. Neisser(1967) menyebutkan memori ekhonik, penyimpanan ekhonik menyerupai penyimpanan ikhonik dalam hal informasi sensorik mentah disimpan dalam ruang penyimpanan (agar informasi tersebut dapat diolah lebih lanjut), jangka waktu penyimpanan sangat singkat. Seperti penyimpanan ikhonik, yang berfungsi menyediakan waktu tambahan untuk mengamati stimuli yang menghilang dari penglihatan, penyimpanan ekhonik memberikan waktu tambahan untuk memdengarkan pesan. Kegunaannya penyimppanan ekhonik menjadi jelad apabila kita mempertimbangkan kerumitan proses dalam memahami sebuah pembicaraan sederhana.
Deteksi & interpretasi, terhadap realitas ditentukan oleh  :
-          Besarnya stimulus energi yang dirasakan individu
-          Pengetahuan yang telah diperoleh dari pengalaman tertentu
Informasi yang disimpan dalam memori Æ  representasi mental (perwujudan) abstrak dari realitas
Aspek dalam Persepsi
-          Data Driven System
Aspek yang berupa stimulus dari luar
-          Conceptualy Driven System
Aspek yang berupa sitimulus internal
Keduanya terjadi secara bersamaan.
            Proses transduksi adalah Proses dimana perubahan energi/sinyal dari stimulus menjadi energi neural, Pengalaman dapat disadari oleh individu, dan Proses transduksi mempunyai ukuran tertentu.
Ambang penginderaan (sensory threshold)  tidak mutlak, karena ditentukan oleh dipengaruhi oleh berbagai faktor:
¢  Kekuatan sinyal stimulus
¢  Konsekuensi
¢  Norma
¢  Harapan
¢  Proses keputusan
¢  Sifat-sifat stimulus
Rekognisi pola
Pola adalah komposisi yang kompleks dari sebuah stimulus yang ditangkap oleh indera dan dapat dikenali sebagai suatu kelompok objek. Rekognisi adalah Proses transformasi & mengorganisasikan informasi yang masih kasar sehingga memiliki makna (arti) tertentu. jadi rekognisi pola merupakan proses pengenalan kembali terhadap pola yang pernah dikenal.
Ada dua aspek dalam rekognisi pola :
-          Data Driven System
Pemrosesan  informasi  dimulai dengan datangnya data penginderaan
-          Conceptualy Driven System
Pemrosesan informasi dimulai dengan pembentukan konsep atau harapan individu tentang informasi yang mungkin dijumpainya
Pengenalan visual itu focus pada Proses yang menjembatani proses deteksi sinyal penginderaan yang sederhana, dan persepsi terhadap pola-pola yang kompleks.
Pendekatan Psikologi Gestalt
u  Merupakan teori awal dalam konteks pengenalan pola
Individu manusia merasakan stimulus secara keseluruhan, bagian bagian tertentu tidak memiliki arti ketika tidak terorganisasi dengan bagian lainnya sehingga membentuk sebuah konsep keseluruhan.
u  Beberapa hukum psikologi gestalt:
u  Proximity
Objek yang berdekatan akan dipersepsikan sebagai objek yang koheren.

u  Similarity
Sebuah stimulus yang terlihat sama akan di persepsikan menjadi suatu bagian yang sama.
u  Closure
Untuk sebuah stimulus yang cenderung menutup akan membentuk kesan totalitas tersendiri.
u  Continuity
Terjadi ketika indera penglihatan dipaksa unruk bergerak melalui sebuah objek dan terus melanjutkan objek tersebut.
u  Common fate
Sebuah stimulus yang bergerak kearah yang sama dipersepsikan kedalam kelompok yang sama.
u  Simplicity
Setiap stimulus dipandang sesederhana mungkin serta pengorganisasian yang sederhana. Dikombinasikan dengan pengalaman yang sederhana.
Perspektif kanonik
            Merupakan perluasan ide dari para ahli gestalt. Merupakan pandangan objek paling baik dalam melakukan sebuah interpretasi. Mengembangkan ingatan permanen atas pandangan yang paling mewakili dari sebuah setimulus.
Tujuan :
  Cara pandang memberikan informasi tambahan terhadap sebuah stimulus
  Melalui pengalaman dengan sebuah stimulus dapat mengembangkan pengalaman yang mana yang paling representative
  Mempersepsikan sebuah bentuk
  Berfikir ekonomis
Pemrosesan Bottom-up & Top down
Bottom-Up adalah pengenalan bagian-bagian menjadi dasar dari pengenalan terhadap keseluruhan. Top-Down adalah hipotesis terhadap keseluruhan yang menjadi dasar untuk mengidentifikasi & merekognisi bagian-bagian.
Feature analiysis
Pengenalan objek merupakan pemrosesan informasi tingkat tinggi yang didahului dengan fitur-fitur yang lebih sederhana.

Tamplate matching
Ada beberapa template yang  di dalam memori dan untuk mengenali rangsangan masuk, membandingkan ke template dalam memori sampai kecocokan ditemukan. Kelemahan dari tamplate matching ini tidak bisa menjelaskan secara fleksibel dari sistem pengenalan pola.
Prototype matching
Membentuk tamplate yang spesifik atau bahkan membentuk fitur-fitur berbagai macam pola yang harus kita identifikasikan, kita menyimpan sejumlah jenis pola-pola abstraksi dalam memori dan abstraksi tersebut berperan sebagai suatu prototype. Sebuah pola yang diindera selanjutnya akan dibandingkan dengan prototype dalam memori, dan jika terdapat kesamaan antara keduanya, pola tersebut akan dikenali.
Pandemonium
Menggambarkan bagaimana terjadinya proses rekognisi (pengenalan kembali) atas pola-pola yang diindera oleh manusia. Metode dalam rekognisi pola (pattern recognition) yang menggunakan analisis tampang (feature analysis). Mengimajinasikan serangkaian demon (hantu) yang berperan menganalisis pola-pola yang diindera.
JENIS-JENIS DEMON & TUGASNYA
1.       Image Demon (ID)
Memiliki tugas yang paling sederhana, yaitu mencatat gambaran atau citra (image) sinyal eksternal.
2.       Feature Demon (FD)
Bertugas menganalisa. Masing-masing demon melihat ciri-ciri khusus pada pola, yaitu adanya garis-garis tertentu (misalnya: sudut, garis vertikal, garis horizontal, kurva).
3.       Cognitive Demon (CD)
Bertugas mengamati respon-respon dari feature demon (FD), bertanggung jawab mengenali pola. Setiap cognitive demon digunakan untuk mengenali satu pola (misalnya : satu CD mengenali A; satu CD mengenali B; dll). Bila suatu CD menemukan tampang (feature) yang cocok, maka demon tersebut berteriak. Bila demon lain menemukan kecocokan tampang (feature) yang lain, maka teriakan-teriakan menjadi lebih keras.
4.       Decision Demon (DD)
Bertugas mendengarkan hasil pandemonium dari cognitive demon (CD), lalu decision demon(DD) memilih teriakan CD yang berteriak paling keras sebagai pola yang paling besar kemungkinan terjadinya.
Pentingnya konteks
Konteks adalah situasi keseluruhan atau tempat melekatnya (yang melatarbelakangi) sebuah pengalaman atau peristiwa.
Informasi yang termuat di dalam sinyal                     Interpretasi terhadap data penginderaan à Pengetahuan mengenai kemungkinan-kemungkinan yang ada pada sinyal à informasi extra àBerasal dari konteks peristiwa-peristiwa yang diindera.
Petunjuk kontekstual dapat meningkatkan rekognisi, kemampuan persepsi manusia lebih tinggi & lebih fleksibel.
Peran Konteks :
§         Memberikan aturan-aturan penyusunan persepsi
§         Membantu memprediksi
§         Memberikan interpretasi rasional terhadap hal-hal yang dipersepsi
Attensi adalah pemusatan pikiran dalam bentuk yang jernih dan gambling terhadap sejumlah objek/ sekelompok pikiran. Merupakan tingkat kesiagaan individu pada saat menerima stimulus baik internal atau internal. Kesadaran berfungsi untuk mengortrol keputusan, mengarahkan dan mengendalikan tindakan serta penyesuaian perilaku. Kesadaran juga perasaan tentang apa yang disadari maupun isinya, yang bisa digunakan untuk membentuk atensi yang selektif.
3 jenis model kesadaran
  Kesadaran anoetic: kesadaran yang berkaitan dengan ingatan tentang bagaimana sesuati dilakukan, proses kesadaran ini melibatkan fungsi memori prosedural.
  Kesadaran neotic: kesadaran yang berkaitan dengan ingatan seseorang tentang pengetahuan yang ada disekeliling individu tersebut, proses kesadaran ini melibatkan memori simantik
  Kesadaran autoneotic: mencakup kesadaran tentang ingatan kejadian yang dialami secara pribadi
Tujuan Atensi :
  Membantu menyesuaikan diri dengan konteks
  Memberikan pemahaman kontinuitas terhadap pemahaman.
  Mengontrol perilaku yang akan dilakukan

Ada 2 proses dalam atensi :
-          Proses selektif
Kontrol kesadaran menjadi syarat untuk melakukan proses antensi yang selektif. Muncul secara berurutan dan bertahap.
-          Proses otomatis
Memerlukan sidikit kontrol kesadaran. Walau tanpa ada campur tangan alam sadar proses ini dilakukan secara sadar. Merupakan proses yang didalamnya terjadi perubahan prosedur tindakan yang berubah dari yang disadari menjadi relatif otomatis. Dalam pemrosesan otomatis atau terkontrol terdapat kesalahan-kesalahan manusiawi dan diklasifikasikan menjadi 2 hal yaitu  dan slips & mistaken. Mistakes (kekeliruan) adalah kesalahan memilih suatu sasaran atau cara untuk mencapainya. biasanya melibatkan proses terkontrol yang disengaja. Slips (kealpaan) adalah kesalahan melakukancara yang dimaksudkan untuk sebuah tujuan. Hal seperti ini biasanya terjadi pada proses otomatis.

Memori manusia
Memori adalah penyimpanan informasi yang dipelajari untuk pemanggilan dan penggunaan di masa yang akan datang, juga kemampuan/proses yang dimiliki manusia untuk memperoleh informasi (encode), menyimpan informasi(store), memelihara (retain) dan memanggil kembali informasi dan pengalaman masa lalu dari otak (retrieval).

Proses Memori
       Tiga proses utama yang termasuk ke dalam memori manusia adalah encoding, storage, retrieval.
       Engram atau memory trace → respon dari stimulus eksternal. Suatu hipotesis mengenai perubahan biokimiawi yang terjadi pada saraf di otak.
       Consolidation → bagian dari encoding atau proses penyimpanan (storage) → proses yang terpisah sesuai keinginannya
       encoding (proses di mana informasi diubah bentuknya menjadi sesuatu yang mudah diingat). Salah satu contoh konkret proses encoding adalah ketika kita melakukan chunking, seperti ketika kita mengingat nomor telepon, di mana kita akan berusaha membagi-bagi sederetan angka itu menjadi beberapa potongan yang lebih mudah diingat.
Storage / penyimpanan → kurang lebih merupakan proses yang pasif dalam memelihara informasi → sensory memory, STM, LTM. Tahapan yang berbeda → Filter → Banyaknya informasi yang masuk setiap hari → overload dan waras. LTM tidak hanya disimpan dalam satu bagian di otak → seluruh bagian cortex → kelompok neuron yang berkumpul bersama membentuk suatu pola seperti pengalaman aslinya→setiap komponen memori disimpan di area otak yang sesuai cth. Kelompok saraf/neuron di visual cortex menyimpan penglihatan, saraf di amygdala menyimpan hal yang berhubungan dengan emosi dsb. Proses retrieval, yaitu proses mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan tersebut. Proses retrieval ini bisa berupa:
       Recognition: Mengenali suatu stimulus yang sudah pernah dialami sebelumnya. Misalnya dalam soal pilihan berganda,
       Recall: Mengingat kembali informasi yang pernah disimpan di masa yang lalu. Misalnya ketika saksi mata diminta menceritakan kembali apa yang terjadi di lokasi kecelakaan, maka saksi tersebut harus melakukan proses recall.
       Retrieval bisa dibantu dengan adanya cue, yaitu informasi yang berhubungan dengan apa yang tersimpan di Memori Jangka Panjang.
Terkadang kita merasa sudah hampir bisa menyebutkan sesuatu dari ingatan kita namun tetap tidak bisa; fenomena ini disebut tip of the tounge.
Teori lupa
Ketidakmampuan sementara atau tetap dalam mencari atau menemukan informasi yang sebelumnya sudah disimpan di otak.
        Decay → muncul di sensory memory dan STM → tidak semua informasi di proses/disimpan, banyak informasi yang tidak dikenali/ diulang akhirnya hilang
       Interference → terhalangnya mempelajari informasi baru karena informasi lain yang dipelajari sebelumnya atau sesudahnya. Dua tipe interference
        Proaktif interference → informasi sebelumnya menghalangi informasi baru
        Retroaktif interference → informasi baru menghalangi informasi sebelumnya
       Retrieval- Based Forgetting → Ingatan di LTM tidak bisa di akses atau di ingat dengan baik, tetapi jika diberikan waktu atau cue, ada kemungkinan dapat diingat kembali
       Storage-Based Forgetting → Ingatan di LTM, sudah tidak dapat dipanggil kembali karena sudah berubah
       Motivated Forgetting → Dengan sengaja memblokir informasi atau Repress


1 komentar:

  1. sangat bermanfaaat
    http://http%3A%2F%2Fblog.binadarma.ac.id%2Fbabeyudi.wordpress.com

    BalasHapus

Halaman